Detailed Notes on Kota Tidore
Detailed Notes on Kota Tidore
Blog Article
Oleh karena itulah, Tidore Kepulauan ini memiliki potensi wisata yang menawarkan eksotisme panorama alam yang begitu indah. Mulai dari wisata baharinya yang jadi favorit para wisatawan hingga pemandangan alam bawah laut yang jadi spot diving terkenal bagi turis asing.
Museum yang satu ini dibangun dari dana hibah yang dikumpulkan website oleh masyarakat Tidore dan sekitarnya. Di lahan seluas 800 meter persegi, ada sebuah bangunan yang menyimpan berbagai macam benda koleksi bersejarah. Mulai dari pakaian adat, peralatan perang dan benda peninggalan lainnya.
Biografi tokoh yang masih hidup ini tidak memiliki referensi atau sumber sehingga isinya tidak dapat dipastikan. Bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus.
Lebih dikenal dengan nama Gunung Tidore, tempat yang satu ini memiliki pesona yang sayang apabila kalian lewatkan.
Museum Tidore merupakan tempat wisata budaya yang menyimpan koleksi berbagai benda bersejarah Tidore Kepulauan. Museum ini memiliki koleksi berbagai macam artefak, seperti keramik, senjata, dan pakaian adat. Museum Tidore terletak di pusat kota Tidore dan dapat dikunjungi oleh wisatawan.
with the Spanish, backing the Tidore state served Examine the expansion of Dutch power that threatened their nearby Asia-Pacific pursuits, provided a valuable foundation correct next to the centre of Dutch electricity during the region and was a source of spices for trade.[6]
Meskipun untuk sampai ke lokasi, akses jalannya cukup sulit untuk dilalui. Namun semua akan terbayar ketika kalian sampai ke air terjunnya yang menawarkan pemandangan yang begitu asri dan menyejukan.
Keunikan yang dimiliki oleh benteng ini yaitu diabngun diatas batuan karang tertinggi yang adad di wilayah tersebut. Sehingga menjadi salah satu lokasi paling strategis untuk mengawasi wilayah sekitarnya termasuk lalu lintas perdagangan rempah di kawasan tersebut.
Transportasi yang ada di kota ini adalah mikrolet, becak motor, ojek . Untuk ke kota ini, bisa di tempuh dari kota Ternate dengan feri dengan waktu tempuh 30 menit dan speedboat yang waktu tempuhnya tak sampai ten menit dari Ternate.
Diantaranya mulai dari air terjun Havo, air terjun Goshimo, Sungai Tayawi, tempat pengamatan burung dan kupu-kupu hingga susur Goa. Selain itu, kalian juga bisa melakukan aktivitas seru seperti farting dan tubing yang pastinya akan sangat menantang.
Kafe Arum Manis terletak di tepi pantai Kota Tidore Kepulauan. Kafe ini menawarkan pemandangan laut yang indah sambil menikmati berbagai macam hidangan dan minuman ringan. Suasana kafe yang santai dan nyaman membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.
In the 17th century Tidore turned One of the more impartial kingdoms in the area, resisting direct Handle by Dutch East India firm (VOC). Particularly less than Sultan Saifuddin's rule (1657–1687), the Tidore courtroom was proficient at using Dutch payment for spices for gifts to reinforce conventional ties with Tidore's traditional periphery. Subsequently, he was widely highly regarded by lots of community populations and had small need to phone over the Dutch for army help in governing the kingdom, as Ternate commonly did.[28]
Keunikan lain dari pantai ini adalah sebuah kolam air panas yang berada di dekat lokasi tersebut. Meskipun berada dekat dengan laut, namun sumber mata air kolam panas tersebut tidak terasa asin dan masih tawar. Kalian bisa singgah untuk berendam sambil menikmati pemandangan sekitarnya yang begitu rindang.
– Pesan tiket pesawat dan akomodasi jauh-jauh hari, terutama jika Anda berkunjung saat musim ramai. – Bawa pakaian yang nyaman dan ringan, serta perlengkapan renang jika Anda ingin menikmati pantai.
a comparatively pro-VOC sultan, Saifuddin, came on the throne in 1657 by pushing one other royal lineage aside. He agreed Along with the Dutch to eradicate all clove trees in his realm, in step with the VOC monopoly coverage over the spice trade. In return he obtained a annually compensation.[26] The Spanish from the Philippines, who desired all offered resources for their defense against the Sino-Japanese pirate lord Koxinga, decided to withdraw from Tidore in 1662. This was effectuated in 1663–1666.[27] Using the Spaniards long gone, a whole new contract in 1667 spelled out the relations among the VOC and Tidore.
Report this page